Lubuklinggau Beritania.com-
Kasus kemunculan populer yang masuk pemukiman warga di kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan mengalami peningkatan. Selama bulan September ini tercatat sudah 4 kasus laporan ular.
”Meningkat, selama September ini sudah 4 kali kita menangani kasus ular yang masuk lingkungan pemukiman warga,” kata Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lubuklinggau, Suryo pada Rabu, 24 September 2025.
Menurutnya, ular yang ditangkap dan diamankan petugas penyelamatan dari laporan tersebut rata-rata merupakan jenis ular sanca. Dimana sambungannya, ular yang ditangkap dan diamankan tersebut kebanyakan bersembunyi di tumpukan barang bekas, adapula masuk kandang peliharaan memangsa hewan peliharaan.
”Hari ini petugas kita juga menangkap seekor ular sanca yang ukurannya lumayan besar,” ujarnya.
Ular tersebut diamankan petugas dari belakang rumah seorang warga di daerah Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur II tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
”Pemilik rumah mengetahuinya karena anak angsa peliharaannya terdengar berisik. Sehingga ketika dia memeriksa, ternyata ada seekor ular sanca besar di dalam kurungan,” ungkapnya.
Suryo juga menambahkan, setelah pemilik rumah memeriksa ke belakang dan melihat anak angsa peliharaannya hanya tinggal satu ekor. Sedangkan empat ekor anak angsa lainnya sudah tidak ada dan diperkirakan sudah dimangsa ular.
”Karena pemilik rumah melihat ularnya cukup besar, lalu langsung lapor ke petugas kita,” beber Suryo.
Pihaknya misalnya, ular sanca tersebut masuk ke lingkungan pemilik rumah dari lahan belakang rumah. Dimana kondisinya banyak ilalang dan rindang. “Ular itu sebelumnya mungkin sudah sembunyi di sekitar lokasi dan memang mengincar anak angsa,” timpalnya.
Menurut Suryo, meningkatnya kasus populer masuk lingkungan pemukiman disebabkan masih ada warga yang menumpuk barang bekas tak terpakai di halaman atau belakang rumah. Termasuk lahan banyak yang dibiarkan rimbun.
”Sehingga menjadi tempat persembunyian ular,” terangnya.
Jadi, Suryo berharap kepada masyarakat agar merapikan barang-barang yang bisa menjadi tempat persembunyian ular ataupun hewan berbisa. Karena bila hal itu dibiarkan, menurutnya akan membahayakan.
“Meningkatkan penanganan kasus ular, karena kondisi cuaca saat ini hujan dan panas dan juga rata-rata ular yang ditemukan itu di tumpukan barang bekas dan di dalam kandang peliharaan,” tutupnya. (Wek)





















