Lubuklinggau Beritania.com-
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lubuklinggau telah melakukan koordinasi dengan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuklinggau terkait dengan persoalan aset.
Hal itu diungkapkan Kepala BPKAD Lubuklinggau Indra Sulita. Ia mengatakan, pihaknya baru ekspose pada Senin kemarin untuk dua aset yakni TOM (Taman Olahraga Megang) dan eks rumah Transmigrasi.
“Pertama TOM dan yang kedua eks rumah transmigrasi,” kata Indra pada Selasa, 30 September 2025.
Setelah ekspose kedua aset tersebut, menurut Indra, baru dilakukan atau dibuat SK (Surat Keputusan). Dimana sambungnya, untuk kedua aset tersebut diselesaikan dalam jangka waktu tiga bulan ini.
“Kemarin kita minta kan ada 7, cuma karena waktu ini cuma tinggal 3 bulan, takutnya nanti tidak selesai. Jadi kita 2 dulu dalam jangka waktu 3 bulan ini, dua aset dulu. Nanti tahun 2026 baru kita ajukan lagi,” ujarnya.
“Setelah ekspose, tahapan selanjutnya adalah kita sudah SK-kan, selesai ditanda tangani baru nanti kita bergerak TOM dan rumah eks Transmigrasi,” ungkapnya.
Dimana ia menjelaskan, permasalahan mengenai aset TOM tersebut yakni beririsan dengan rumah makan Simpang Raya, namun sedikit. Kemudian di dalam laham TOM, itu terdapat pemakaman milik masyarakat.
“Jadi itu mungkin itu nanti di wakafkan oleh Pak Wali. Jadi itu nanti dipisahkan sertifikatnya,” timpal Indra.
Ditambahkan, aset eks rumah Transmigrasi merupakan aset Pemkot yang dipakai oleh masyarakat untuk usaha yang berlokasi di sebelah Inspektorat.
“Masih tercatat di Musi Rawas aset itu, makanya mau di clear-kan. Karena aset itu sekarang dipakai untuk usaha bengkel motor,” terangnya.
Pihaknya berharap persoalan dua aset tersebut selesai di tahun ini. “Baru kita 2026 nanti ekspose lagi yang 5 belum terselesaikan diantaranya ada TOS, ada rumah Dinas eks Pertanian dan ada lagi Perindag Kop. Pokoknya fokus dulu selama 3 bulan yang ini yang 2 aset. Karena kan kalau sampai tidak selesai dalam jangka waktu 3 bulan ini kan, nanti akan jadi pertanyaan. Makanya kita buat 2 dulu. Sisanya yang 5 kita identifikasi dulu, masalahnya apa. Selesai kita identifikasi baru kita ekspose lagi,” pungkasnya. (Wek)